BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat
keperawatan kesehatan masyarakat yang di pusatkan pada keluarga sebagai unit
satu kesatuan yang di rawat dengan sehat sebagai tujuan pelayanan dan perawatan
sebagai upaya (Bailon & Maglaya, 1978).
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan
perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk mencipyakan,
mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembanan fisik, mental, emosional,
serta sosial dari anggota keluarga (Duvval & Logan, 1986).
B.
Rumusan
Masalah
Saat ini, Keperawatan tidak hanya berfokus
dalam ruang lingkup Rumah Sakit, tapi telah merangkum keluar, tapi juga
mencapai komunitas, dimana di sini perawat juga kelak perlu terjun langsung di
dalam suatu komunitas masyarakat dan memberikan keperawatan yang semaksimal
munkin.
Maka dalam makalah kali ini dimana membahas
tentang Tugas keluarga dalam tahap perkembangan dimana sangat lah luas, maka
dalam pembuatan makalah perlu difokuskan dengan
rumusan masalah sebagai berikut.
1.
Fungsi
Keluarga
2.
Tugas Kesehatan
Keluarga
3.
Tahap perkembangan keluarga
C.
Tujuan
Penulisan
Mahasiswa Dapat:
1.
Mengetahui
Fungsi Keluarga
2.
Memahami
Tugas Kesehatan Keluarga
3.
Memahami
tahap perkembangan Keluarga
D.
Manfaat
Penulisan
Mahasiswa
Mampu ;
1.
Mahasiswa
Mampu Mengetahui Fungsi Keluarga
2.
Mahasiswa
dapat Memahami Tugas Kesehatan Keluarga
3.
Mahasiswa
dapat Memahami Tahap perkembangan keluarga
BAB II
KAJIAN TEORI
Menurut Depkes RI (1998) dalam Effendy (2005)
keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul yang tinggal di suatu tempat dibawah suatu
atap dalam keadaan suatu ketergantungan.
Menurut WHO (1969) dalam Mubarok (2006)
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian
darah, adposi atau perkawinan.
Menurut BKKBN (1999) dalam Sudiharto (2007)
keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dam materiil yang
layak, bertaqwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras, serasi dan
seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih
yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai
peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman, 1998).
Pengertian keluarga berdasarkan asal-usul
kata yang dikemukakan oleh Ki Hajar
Dewantara (Abu&Nur, 2001: 176), bahwa keluarga berasal dari bahasa Jawa yang terbentuk dari dua kata
yaitu kawula dan warga. Didalam bahasa
Jawa kuno kawula berarti hamba dan warga artinya anggota. Secara bebas dapat diartikan bahwa
keluarga adalah anggota hamba atau warga
saya. Artinya setiap anggota dari kawula merasakan sebagai satu kesatuan yang
utuh sebagai bagian dari dirinya dan dirinya juga merupakan bagian dari warga
yang lainnya secara keseluruhan. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa
orang yang masih memiliki hubungandarah dan bersatu.
Keluarga didefinisikan sebagai sekumpulan orang
yang tinggal dalam satu rumah yang masih mempunyai hubungan
kekerabatan/hubungan darah karena perkawinan, kelahiran, adopsi dan lain
sebagainya. Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anakanak yang belum
menikah disebut keluarga batih. Sebagai unit pergaulan terkecil yang hidup
dalam masyarakat, keluarga batih mempunyai peranan-peranan tertentu.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Fungsi
Keluarga
Fungsi keluarga menurut
Friedman, 1998 hal 100, didefinisikan sebagai hasil atau konsekwensi dari
struktur keluarga. Lima fungsi keluarga yang paling berhubungan erat saat
mengkaji dan mengintervensi keluarga adalah;
1.
Fungsi Afektif (Fungsi pemeliharaan
kepribadian) : untuk stabilitas kepribadian kaum dewasa, memenuhi kebutuhan –
kebutuhan para anggota keluarga.
2.
Sosialisai dan Fungsi penempatan sosial :
untuk sosialisasi primer anak – anak yang bertujuan untuk membuat mereka
menjadi anggota masyarakat yang produktif, dan juga sebagai penganugrahan
status anggota keluarga.
3.
Fungsi Reproduksi : untuk menjaga kelangsungan
keturunan/generasi dan menambah sumber daya manusia, juga untuk kelangsungan
hidup masyarakat.
4.
Fungsi Ekonomis : untuk mengadakan sumber –
sumber ekonomi yang memadai dan mengalokasikan sumber – sumber tersebut secara
efektif.
5.
Fungsi Perawat Kesehatan : untuk mengadalan
kebutuhan-kebutuhan fisik – pangan, sandang, papan dan perawatan kesehatan.
B.
Tugas Kesehatan
Keluarga
Sesuai
dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai peran dan tugas di
bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan yang meliputi:
1.
Mengenal masalah
kesehatan
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak
boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak berarti dan karena
kesehatanlah seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis.
Orang tua perlu mengenal keadaan sehat dan
perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarganya. Perubahan sekecil apapun
yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung akan menjadi perhatian dari
orang tua atau pengambil keputusan dalam keluarga (Suprajitno, 2004).
Mengenal menurut Notoadmojo (2003) diartikan sebagai
pengingat sesuatu yang sudah dipelajari atau diketahui sebelumnya. Sesuatu
tersebut adalah sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Dalam mengenal masalah kesehatan keluarga
haruslah mampu mengetahui tentang sakit yang dialami pasien.
2.
Memutuskan tindakan
yang tepat bagi keluarga
Peran ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk
mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan
siapa diantara keluarga yang mempunyai keputusan untuk memutuskan tindakan yang
tepat (Suprajitno, 2004).
Friedman, 1998 menyatakan kontak keluarga dengan
sistem akan melibatkan lembaga kesehatan profesional ataupun praktisi lokal
(Dukun) dan sangat bergantung pada:
a.
Apakah masalah
dirasakan oleh keluarga ?
b.
Apakah kepala
keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dihadapi salah satu anggota keluarga
?
c.
Apakah kepala
keluarga takut akibat dari terapi yang dilakukan terhadap salah satu anggota keluarganya
?
d.
Apakah kepala
keluarga percaya terhadap petugas kesehatan?
e.
Apakah keluarga
mempunyai kemampuan untuk menjangkau fasilitas kesehatan?
3.
Memberikan
perawatan terhadap keluarga yang sakit
Beberapa keluarga akan membebaskan orang yang sakit
dari peran atau tangung jawabnya secara penuh, Pemberian perawatan secara fisik
merupakan beban paling berat yang dirasakan keluarga (Friedman, 1998).
Suprajitno (2004) menyatakan bahwa keluarga memiliki
keterbatasan dalam mengatasi masalah perawatan keluarga. Dirumah keluarga
memiliki kemampuan dalam melakukan pertolongan pertama. Untuk mengetahui dapat
dikaji yaitu :
a.
Apakah keluarga
aktif dalam ikut merawat pasien?
b.
Bagaimana
keluarga mencari pertolongan dan mengerti tentang perawatan yang diperlukan
pasien ?
c.
Bagaimana sikap
keluarga terhadap pasien? (Aktif mencari informasi tentang perawatan terhadap
pasien)
4.
Memodifikasi
lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
a. Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimiliki disekitar lingkungan rumah
a. Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimiliki disekitar lingkungan rumah
b.
Pengetahuan
tentang pentingnya sanitasi lingkungan dan manfaatnya.
c.
Kebersamaan
dalam meningkatkan dan memelihara lingkungan rumah yang menunjang kesehatan.
5.
Menggunakan
pelayanan kesehatan
Menurut Effendy (1998), pada keluarga tertentu bila
ada anggota keluarga yang sakit jarang dibawa ke puskesmas tapi ke mantri atau
dukun. Untuk mengetahui kemampuan keluarga dalam memanfaatkan sarana kesehatan
perlu dikaji tentang :
a.
Pengetahuan
keluarga tentang fasilitas kesehatan yang dapat dijangkau keluarga
b.
Keuntungan dari
adanya fasilitas kesehatan
c.
Kepercayaan
keluarga terhadap fasilitas kesehatan yang ada
d.
Apakah fasilitas
kesehatan dapat terjangkau oleh keluarga.
Tenaga kesehatan dapat menjadi hambatan
dalam usaha keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Hambatan
yang dapat muncul terutama kamunikasi (Bahasa) yang kurang dimengerti oleh
petugas kesehatan. Pengalaman yang kurang menyenangkan dari keluarga ketika
berhadapan dengan petugas kesehatan ketika berhadapan dengan petugas kesehatan.
C.
Tahap perkembangan keluarga
Menurut Duvall (1977)
dikutip Friedman, 1998; hal 109 –135, tahap dan tugas perkembangan keluarga ada
8, yaitu:
1.
Keluarga pemula
a.
membangun perkawinan yang saling memuaskan
b.
menghububgkan jaringan persaudaraan
secara harminis
c.
keluarga berencana (keputusan tentang
kedudukan sebagai orangtua
2.
Keluarga sedang mengasuh anak
a. Membentuk
keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap.
b. Rekonsiliasi
tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga.
c. Mempertahankan
hubungan perkawinan yang memuaskan
d. Memperluas
persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran-peran orangtua dan
kakek nenek
3.
Keluarga dengan anak usia prasekolah
a.
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga se[erti
rumah, ruang bermain, privasi, keamanan
b.
Mensosialisasikan anak
c.
Mengintegrasikan anak yang baru
sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain
d.
Mempertahankan hubungan yang sehat dalam
keluarga
4.
Keluarga dengan anak usia sekolah
a. Mensosialisasikan
anak-anak, termasuk meningkatkan prastasi sekolah dan mengembangkan hubungan
dengan teman sebaya yang sehat
b. Mempertahankan
hubungan perkawinan yang memuaskan
c. Memenuhi
kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.
5.
Keluarga dengan anak remaja
a. Mengembangkan
kebebasan dengan tanggungjawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri
b. Memfokuskan
kembali hubungan perkawinan
c. Berkomunikasi
secara terbuka antara orangtua dan anak-anak
6.
Keluarga melepaskan anak dewasa muda
a. Memperluas
siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru didapatkan melalui
perkawinan anak-anak
b. Melanjutkan
untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan
c. Membantu
orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istri
7.
Orangtua usia pertengahan
a. Menyediakan
lingkungan yang meningkatkan kesehatan
b. Mempertahankan
hubungan – hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orangtua lansia
dan anak-anak
c. Memperkokoh
hubungan perkawinan
8.
Keluarga lansia
a. Mempertahankan
pengaturan hidup yang memuaskan
b. Menyesuaikan
terhadap pendapatan yang menurun
c. Mempertahankan
hubungan perkawinan
d. Menyesuaikan
diri terhadap kehilangan pasangan
e. Mempertahankan
ikatan keluarga antar generasi
f. Meneruskan
untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan integrasi hidup)
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A.
Simpulan
Menurut Depkes RI (1998) dalam Effendy (2005)
keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul yang tinggal di suatu tempat dibawah suatu
atap dalam keadaan suatu ketergantungan.
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih
yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu
mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman,
1998).
Menurut WHO (1969) dalam Mubarok (2006)
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian
darah, adposi atau perkawinan.
Menurut BKKBN (1999) dalam Sudiharto (2007)
keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dam materiil yang
layak, bertaqwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras, serasi dan
seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.
Tahap perkembangan keluarga
1.
Keluarga pemula
2.
Keluarga sedang mengasuh anak
3.
Keluarga dengan anak usia prasekolah
4.
Keluarga dengan anak usia sekolah
5.
Keluarga dengan anak remaja
6.
Keluarga melepaskan anak dewasa muda
7.
Orangtua usia pertengahan
8.
Keluarga lansia
B.
Saran
Mungkin
inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan ini jauh
dari sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak
kesalahan dari penulisan kelompok kami, karna kami manusia yang adalah tempat
salah dan dosa: dalam hadits “al insanu minal khotto’ wannisa’, dan kami juga
butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih
baik daripada masa sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
----------.
Pendidikan Moral. http://www.anneahira.com/artikel-pendidikan/pendidikan-moral.htm
, diakses tanggal 13 Mei 2013.
Bailon,
S.G. dan Maglaya, A.S.,. 1997. Family health Nursing: The Process.
Philiphines: UP College on Nursing Diliman
Potter
dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan
Praktik. Jakarta: EGC
Shirley,
M. H. H. 1996. Family Health Care Nursing : Theory, Practice, and
Research. Philadelphia : F. A Davis Company
Huitt.2004.
Values Education. http://chiron.valdosta.edu/whuitt/col/affys/values.html
, diakses tanggal 13 Mei 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar