Sabtu, 20 Oktober 2012

ASUHAN KEPERAWATAN FEBRIS THYPOID


 ASUHAN KEPERAWATAN FEBRIS THYPOID

A. DEFINISI
Demam/FebrisTifoidadalahpenyakitinfeksiakutusushalus. DemamParatifoidbiasanyalebihringandanmenunjukkanmaniffestasiklinis yang sama/menyebabkan enteritis akut.SinonimdemamTifoiddanParatifoidadalah Typhoid dan Paratyphoid fever, enteric fever, typhus danparatyphusabdominatis.
( Juwono, Rachmat. 1996 )
B. ETIOLOGI
Etiologidaridemamtypoiddan paratyphoid adalah S. typhi, S. Paratyphi A, S. Paratyphi B dan S. Paratyphi C.
( Juwono, Rachmat. 1996 )
C. PATOFISIOLOGI
Kuman S. typhimasuktubuhmanusiamelaluimulutdenganmakanandan air yang tercemar. Sebagiankumandimusnahkanolehasamlambung.SebagianlagimasukkeusushalusdanmencapaijaringanLimpoid plague poyeri di ileum terminalis yang mengalamihipertropi.
Ditempattersebutkomplikasiperdarahandanperforasi intestinal dapatterjadi.Kuman S. typhikemudianmenembuske lamina propia, masukaliranlimfedanmencapaikelenjarlimfemesenterial, yang jugamengalamihipertropi.Setelahmelewatikelenjar-kelenjarlimfeini S. typhimasukalirandarahmelaluiductustharacicus.Kuman-kuman S. typhi lain mencapaihatimelaluisirkulasi portal danusus.
( Juwono, Rachmat. 1996 )
D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Biakandarahpositifmemastikandemam typhoid, tetapibiakandarahnegatiftidakmenyingkirkandemam typhoid.Biakantinjapositifmenyokong diagnosis klinisdemam typhoid.
Peningkatan titer ufiwidalempat kali lipatselama 2 – 3 minggumemastikan diagnosis demam typhoid.
( Juwono, Rachmat. 1996 )
E. FOKUS INTERVENSI
1. Hipertermiaberhubungandengan proses infeksi salmonella typosa/typhi. (Lynda Jual, 1998)
Tujuan : - pasienakanmencapaisuhutubuh yang normal.
- Pasienmengatakanbadantidakdemamlagi.
- TTV dalambatas normal.
Intervensi : - kajisejauhmanapengetahuanpasiententanghipertermi.
- Jelaskanpenyebabterjadinyahipertermi.
- Jelaskanupaya-upayauntukmengatasihipertermidan bantu pasienuntukmelaksanakanupayatersebut :
+ Berikompresdingin.
+ Anjurkanpasienmenggunakanpakaian yang tipis danmenyerapkeringat.
+ Ciptakansuasana yang tenang.
+ Gantipakaiandanalattenunjikabasah.
2. Hipertermi b/d proses inflamasidalamusus. (Lynda Jual, 1995)
Tujuan :pasiendapatmempertahankansuhutubuhnyadibawah 38oC.
Intervensi : - kajiulang vital sigh.
- Monitor input dan output.
- Berikankompresdingin.
- Berikanobatsesuaidenganadvisdokter.
3. Difreit volume cairan b/d tidakadekuat intake cairan. (Carpenito Lynda Jual, 1995)
Tujuan : volume cairandanelektrolitmenjadiseimbangdanadekuat.
Intervensi : - monitor intake dan output cairan.
- Anjurkanpasienbanyakminum.
- Monitor KU pasien.
- Monitor tetesaninfus.

F. PATHWAY
(Juwono, 1999)
-

DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Linda Juall. 1995. DiagnosaKeperawatan. Gramedia. Jakarta.
Doengoes.E Marilynn. 2000. RencanaasuhanKeperawatan. BukuKedokteran Jakarta.
Juwono, Rahmat. 1996. IlmuPenyakitDalam FKUI. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar