LAPORAN
PENDAHULUAN PADA TAHAP MENJELANG KELAHIRAN
A. Pengertian
Keluarga adalah
sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan
untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik,
mental emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga. (Duvall dan
Logan,1986, dalam Setiawati, 2008 : hal 67)
Keluarga adalah
dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinterakasi satu dengan
yang lainnya, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya. (Bailon dan Magiaya, 1978, dalam Setiawati,
2008: hal 68)
Keluarga adalah
kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak,
yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap,
yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang
dengan orang yang lainnya. (Bergess, 1962, dalam Setiawati,
2008: hal 13)
Menurut kelompok
keluarga adalah sekumpulan individu yang tinggal serumah karena adanya hubungan
darah, perkawinan ataupun adopsi, yang saling berinteraksi dan mempertahankan
kebudayaan.
B. Struktur
keluarga
Struktur keluarga terdiri dari
beberapa macam, diantaranya: (Friedmann, 1989, dalam Mubarak, dkk,
2011 : hal 68 – 69 )
1. Patrilinear
Patrilinear
adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak keluarga sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah
2. Matrilinear
Adalah
keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dari beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalir garis ibu.
3. Matrilokal
Adalah
sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
4. Patrilokal
Adalah
sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
5. Keluarga
kawinan
Adalah hubungan
suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara
menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami istri.
C. Fungsi
keluarga
Friedmann mengidentifikasikan
lima prinsip fungsi dasar keluarga, diantaranya adalah fungsi afektif, fungsi
sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, dan fungsi keperawatan
keluarga. (Friedmann, 1998, dalam Mubarak, dkk, 2011: 76-78)
1.
Fungsi afektif berhubungan erat dengan
fungsi internal keluarga, yang mkerupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi
afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan
melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari
seluruh anggota keluarga. Tiap anggota keluarga slaing mempertahankan iklim
yang positif. Hal tersebut dapat dipelajari dan didkembangkan melalui interaksi
dan hubungan dalam kelduarga. Dengan demikian, keluarga yang berhasil
melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota keluarga dapat mengembangkan
konsep diri positif.
2.
Fungsi sosialisasi adalah proses
perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang menghasilkan interaksi
social dan belajar berperan dalam lingkungan sosial. Sosialisasi dimulai
sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar
bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu dan
orang-orang yang disekitarnya. Kemudian beranjak balita dia mulai belajar
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar meskipun demikian keluarga tetap
berperan penting dalam bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan
keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang
diwujudkan dalam sosialisasi anggota keluarga belajar disiplin, belajar
norma-norma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi keluarga.
3.
Fungsi reproduksi untuk meneruskan
keturunan dan menambah sumber daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan
yang sah, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk
membentuk keluarga adalah untuk meneruskan keturunan.
4.
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga
untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluargta seperti memenuhi kebutuhan
akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita lihat
dengan penghasilan yang tidak seimbang antara suami dan istri hal ini
menjadikan permasalahan yang berujung pada perceraian.
5.
Fungsi perawatan kesehatanjuga berperan
atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu untuk
mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang
sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status
kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan
dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang
dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah
kesehatan.
D. Konsep
dasar keluarga dengan tahap childbearing
Perkembangan
keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada system keluarga meliputi
perubahan pola interaksi dan hubunga antara anggotanya di sepanjang waktu.
Siklus perkembangan keluarga sebagai komponen kunci dalam setiap kerangka kerja
yang memandang keluarga sebagai suatu system. Perkembangan ini terbagi menjadi
beberapa tahap atau kurun waktu tertentu.
Pada setiap
tahapnya keluarga memiliki tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan
tersebut dapat dilalui dengan sukses. Kerangka perkembangan keluarga menurut
Evelyn Duvall memberikan pedoman untuk memeriksa dan menganalisa perubahan dan
perkembangan tugas-tugas dasar yang ada dalam keluarga selama siklus kehidupan
mereka.
E. Tahap-tahap
perkembangan keluarga ‘Childbearing” (kelahiran anak pertama).
Tahap
perkembangna keluarga dibagi sesuai kurun waktu tertentu yang dianggap stabil,
misalnya keluarga dengan anak pertama berbeda dengan anak keluarga remaja.
Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangan secara unik, namun secara
umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama. Tiap tahap perkembangan
membutuhkan tugas dan fungsi keluarga agar dapat melalui tahap tersebut.
Keluarga yang
menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan
berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan (3,2 tahun) merupakan tahap
perkembangan keluarga childbearing. Kehamilan dan kelahiran bayi pertama
dipersiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa tugas perkembangan yang
penting. Kelahiran bayi pertama memberikan perubahan yang besar bagi keluarga,
sehingga pasangan harus beradaptasi dengan peranya untuk memenuhi kebutuhan
bayi. Sering terjadi dengan kelahiran bayi, pasangan merasa diabaikan karena
focus perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi. Suami merasa belum siap
menjadi ayah atau sebaliknya istri belum siap menjadi ibu.
Peran utama
perawat keluarga adalah mengkaji peran orang tua; bagaimana orang tua
berinteraksi dan merawat bayi serta bagaimana bayi berespon. Perawat perlu
memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan hangat sehingga
jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.
F. Tugas
perkembangan dengan keluarga childbearing
Tahap ini
dimulai dimulai saat ibu hamil sampai dengan kelahiran anak pertama dan
berlanjut sampai dengan anak pertama berusia 30 bulan. Ada beberapa hal
tugas perkembangan keluarga pada fase childbearing yaitu: (Duval, dalam
buku Santun Setiawati : 19 dan dalam buku Mubarak, dkk : 87-88).
1.Persiapan
menjadi orang tua dan merawat bayi
2.Membagi
peran dan tanggung jawab
3.Menata
ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah yang menyenangkan
4.Mempersiapkan
biaya atau dana Child Bearing
5.Memfasilitasi
role learning anggota kleuarga
6.Bertanggung
jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita
7.Mengadakan
kebiasaan keagamaan secara rutin
8.Beradaptasi
pada pola hubunga seksual
9.Mensosialisasikan
anak dengan lingkungan keluarga besar masing-masing pasangan.
Sedangkan
menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1988, Duval dan Miller, 1985, (Dalam buku “ilmu
keperawatan komunitas”, hal: 87-88) tugas perkembangan keluarga pada tahap ini
adalah sebagai berikut:
1.Membentuk
keluraga muda sebagai sebuah unit yang mantap ( mengintegrasikan bayi baru ke
dalam keluarga).
2.Rekonsiliasi
tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga .
3.Mempertahankan
hubungan perkawinan yang memuaskan.
4.Memperluas
persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran-peran
orang tua, kakek, dan nenek.
G. Fungsi
perawat dalam tahap perkembangan keluarga dengan childbearing.
Sebagi
kekhususan perawatan keluarga memiliki peran yang cukup banyak dalm memberikan
asuhan keperawatan keluarga.
Fungsi perawat
dalam tahap ini adalah melakukan perawatn dan konsultasi antara lain
(Mubarak, dkk : 88) :
1. Bagaimana
cara menentukan gizi yang baik untuk ibu hamil dan bayi,
2. Mengenali
gangguan kesehatn bayi secara dini dan mengatasinya,
3. Imunisasi
yang dibutuhkan anak,
4. Tumbang
anak yang baik,
5. Interaksi
keluarga,
6. Keluarga
berencana, serta
7. Pemenuhan
kebutuhan anak terutama pada ibu yang bekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar