Selasa, 11 Juni 2013

Pencegahan Primer Pelayanan Kesehatan

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
Deklarasi Alma Ata 1978 merupakan bentuk kesepakatan bersama antara 140 negara (termasuk Indonesia), adalah merupakan hasil Konferensi Internasional Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care) di kota Alma Ata, Kazakhstan..
Isi pokok deklarasi ini, bahwa Pelayanan Kesehatan Primer (Dasar) adalah merupakan strategi utama untuk pencapaian kesehatan untuk semua (Health for all), sebagai bentuk perwujudan hak asazi manusia.
Deklarasi Alma Ata ini selanjutnya terkenal dengan : Kesehatan semua untuk tahun 2000 atau 'Health for all by the year 2000".  Deklarasi Alma Ata juga menyebutkan bahwa untuk mencapai kesehatan untuk semua tahun 2000 adalah melalui Pelayanan Kesehatan Dasar, yang sekurang-kurangnya mencakup 8 pelayanan dasar, yaitu :
      1.            Pendidikan kesehatan .
      2.            Peningkatan penyediaan makanan dan gizi.
      3.            Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar .
      4.            Pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana.
      5.            Imunisasi .
      6.            Pencegahan dan pemberantasan penyakit endemi          
      7.            Pengobatan penyakit-penyakit umum .
      8.            Penyediaan obat esensial .
Dari 8 pelayanan kesehatan dasar tersebut diatas, pendidikan kesehatan (sekarang promosi kesehatan) ditempatkan pada urutan pertama. Ini berarti bahwa sejak Konferensi Alma Ata tahun 1978, para delegasi 140 negara tersebut telah mengakui pentingnya peran promosi kesehatan dalam mencapai kesehatan untuk semua.
B.     Rumusan Masalah
Agar Pembahasan dari makalah ini tidak melebar dan pembahasannya tetap berkonsentrasi pada satu bahan judul maka kami dari pemakalah perlu menetapkan rumusan masalah yang akan di bahas :
1.      Definisi Pencegahan primer
2.      Contoh pencegahan primer dalam keperawatan keluarga
3.      Hubungan Pencegahan primer dalam keperawatan keluarga
C.     Tujuan Penulisan
1.      Mampu memahami tentang Definisi Pencegahan primer
2.      Mampu memahami Contoh pencegahan primer dalam keperawatan keluarga
3.      Mampu Memahami tentang Hubungan Pencegahan primer dalam keperawatan keluarga
D.     Manfaat  Penulisan
1.      Mahasiswa Mampu memahami tentang Definisi Pencegahan primer
2.      Mahasiswa Mampu memahami Contoh pencegahan primer dalam keperawatan keluarga
3.      Mahasiswa Mampu Memahami tentang Hubungan Pencegahan primer dalam keperawatan keluarga
BAB II
PEMBAHASAN

A.     Defenisi pencegahan primer
Terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup.
Pencegahan primer adalah peningkatan kesehatan dan perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu adalah usaha-usaha yang dilakukan sebelum sakit (pre pathogenesis), dan disebut dengan pencegahan primer.
Pencegahan primer dilakukan pada masa individu yang belum menderita sakit. Pencegahan primer terdiri dari promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan khusus (spesifiic protection).
1.      Promosi Kesehatan
Health promotion bertujuan untuk meningkatkan, memajukan dan membina koordinasi sehat yang sudah ada hingga dipertahankan dan dijauhkan dari ancaman penyebab penyakit atau agent secara umum.
Pendidikan kesehatan yang diperlukan antara lain : Meningkatnya gizi, Perbaikan sanitasi lingkungan, Ph(derajat keasaman), Pendidikan sifat umum, Nasihat perkawinan, Penyuluhan kehidupan sex, Olahraga dan kebugaran jasmani, Pemeriksaan secara berkala, Meningkatnya standar hidup dan kesejahteraan keluarga, Nasihat tentang keturunan, Penyuluhan tentang PMS, Penyuluhan AIDS.
a.       Meningkatkan dan memperbaiki program kesehatan ibu :
a)      Layanan dan terdesentralisasi
b)      Menyusun standar pelayanan dan pastikan adanya supervise
c)      Mengembangkan dan menggunakan panduan tetap untuk manajemen komplikasi kebidanan
d)      Memperbaiki sistem pelatihan dan memperbaharui keterampilan penyediaan pelayanan
b.      Ruang lingkup promosi kesehatan :
a)      Pendidikan Kesehatan (Health education)
b)      Pemasaran sosial (sosial marketing)
c)      Penyuluhan
d)      Upaya peningkatan (Promotif)
e)      Advokasi di bidang kesehatan
f)        Pengorganisasian, pengembangan, pergerakan, pemberdayaan masyarakat.
c.       Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan tatanan pelaksanaan :
a)      Promosi kesehatan tatanan keluarga
b)      Pendidikan kesehatan pada tatanan sekolah
c)      Pendidikan kesehatan di tempat kerja
d)      Pendidikan kesehatan di tempat-tempat umum
e)      Pendidikan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan
d.      Tujuan promosi kesehatan meliputi :
a)      Membangun kebijakan masyarakat sehat
b)      Membangun keterampilan personal
c)      Memperkuat partisipasi komunitas
d)      Menciptakan lingkungan yang mendukung
e)      Reorientasi pelayanan kesehatan
e.       Tindakan pencegahan meliputi :
a)      Perlindungan balita, ibu hamil
b)      Pemberian makanan
c)      Perlindungan terhadap ancaman akibat kerja
d)      Perlindungan khusus yang bersifat karsinogenik
e)      Menghindari terhadap zat-zat alergi
f)        Menghindari minuman berakohol
g)      Menghindari merokok

2.      Spesific Protection
Spesific protection adalah upaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu. Spesific protection terdiri dari (Efendi, 1998 ; Maulana, 2009 ) :
a.       Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah terhadap penyakit-penyakit tertentu. Contohnya : imunisasi hepatitis diberikan kepada mahasiswi kebidanan yang akan praktek di rumah sakit.
b.      Isolasi terhadap penderita penyakit menular. Contohnya : isolasi terhadap pasien penyakit flu burung.
c.       Perlindungan terhadap kemungkinan kecelakaan di tempat-tempat umum dan di tempat kerja. Contohnya : di tempat umum, misalnya adanya rambu-rambu zebra cross agar pejalan kaki yang akan menyebrang tidak tertabrak oleh kendaraan yang sedang melintas. Sedangkan di tempat kerja : para pekerja yang memakai alat perlindungan diri.
d.      Peningkatan keterampilan remaja untuk mencegah ajakan menggunakan narkotik. Contohnya : kursus-kursus peningkatan keterampilan, seperti kursus menjahit, kursus otomotif.
e.       Penanggulangan stress. Contohnya : membiasakan pola hidup yang sehat , dan seringnya melakukan relaksasi.

B.     Contoh pencegahan primer dalam keperawatan keluarga.
Seperti pada kasus penyakit Herpes Zoster . Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi ini dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai kekebalan.Penyakit ini erat kaitannya dengan kekebalan tubuh.
Pencegahan terutama dianjurkan pada anak-anak dengan imunodefisiensi atau imunosupresi, menggunakan Imunoglobulin G dengan titer antibodi spesifik yang tinggi pada plasma yang dikumpulkan dari penderita konvalesen (penyembuhan) penyakit Herpes Zoster (GIVZ). GIVZ tidak mempunyai nilai terapi jika diberikan setelah penyakit Varicella mulai timbul.

C.     Hubungan Pencegahan primer dalam keperawatan keluarga
Pencegahan primer dilakukan pada kelompok orang sehat yang belum terkena penyakit kusta dan memiliki risiko tertular karena berada di sekitar atau dekat dengan penderita seperti keluarga penderita dan tetangga penderita, yaitu dengan memberikan penyuluhan tentang kusta. Penyuluhan yang diberikan petugas kesehatan tentang penyakit kusta adalah proses peningkatan pengetahuan, kemauan dan kemampuan masyarakat yang belum menderita sakit sehingga dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya dari penyakit kusta. Sasaran penyuluhan penyakit kusta adalah keluarga penderita, tetangga penderita dan masyarakat (Depkes RI, 2005).

BAB III
PENUTUP

A.     Simpulan
Pencegahan primer adalah peningkatan kesehatan dan perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu adalah usaha-usaha yang dilakukan sebelum sakit (pre pathogenesis), dan disebut dengan pencegahan primer.
Pencegahan primer dilakukan pada masa individu yang belum menderita sakit. Pencegahan primer terdiri dari promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan khusus (spesifiic protection).
1.      Promosi Kesehatan
2.      Spesific Protection

B.     Saran
Penulis menyarankan kepada para pembaca bahwa saya dari penulis menerima dengan lapang dada segala kritikan dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya makalah in. dan menyarankan kepada para pembaca hendaknya tidak hanya mengambil satu reperensi dari makalah ini saja dikarenakan saya dari penulis menyadari bahwa makalah ini hanya mengambil reperensi dari beberapa sumber saja.

DAFTAR ISI

http://iksirjauhari.blogspot.com/2013/05/teori-betty-neuman-kep-keluarga.html, Diakses pada tanggal 3 Juni 3013. Jam 20.00 Wita.
http://keperawatanpapua-uncen.blogspot.com/2012/07/askep-komunitas.htmlDiakses pada tanggal 3 Juni 3013. Jam 20.00 Wita.
Dikutip dari ( PDF ) Srinivasan L. Tools for community participation: a manual for training trainers in
Dikutip dari ( PDF ) participatory technique. New York, United Nations Development Programme, 1990.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar