BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP MEDIS
- pengertian
Asfiksia neonatorium adalah suatu keadaan bayi baru
lahir yang gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir (Hutchinson , 1967).
Keadaan ini disertai dengan hipoksia, hiperkapnia, dan berakhir dengan
asidosis. Asfiksia akan bertambah buruk apabila penanganan bayi tak dilakukan
secara sempurna, sehingga tindakan perawatan dilaksanakan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup dan mengatasi gejala lanjut yang mungkin timbul.
- Etiologi
Penyebab secara umum
disebabkan adanya gangguan pertukaran gas atau pengangkutan O2 dari ibu ke
janin, pada masa kehamilan, persalina, atau segera setelah lahir.
Menurut Mein Toweil
(1966), penyebab kegagalan pernafasan pada bayi :
a. Faktor Ibu
·
Hipoksia
ibu
·
Usia
ibu kurang dari 20 th, atau lebih dari 35 tahun.
·
Gravida
empat atau lebih
·
Gangguan
aliran darah uterus, mis :
- Gangguan kontraksi uterus, mis : hipotoni
atau tetani uterus akibat penyakit atau obat.
- Hipotensi mendadak karena perdarahan.
-
Hipertensi
pada eklamsia.
b. Faktor placenta.
Pertukaran gas antara ibu
dan janin dipengaruhi oleh luas dan kondisi plasenta. Mis : plasenta tipis,
placenta kecil, plasenta tak menempel. Asfiksia janin akan terjadi bila tedapat
gangguan mendadak pada plasenta mis : solusio plasenta, perdarahan plasenta.
c. Faktor fetus
Terjadi kompresi umbilikus mis : keadaan tali pusat
menumbung, tali pusat melilit leher, kompresi tali pusat antara janin dan jalan
lahir, dll.
d. Faktor Neonatus
Depresi pusat pernafasan pada bayi baru lahir dapat
terjadi karena beberapa hal yaitu
·
Pemakaian
obat anastesia atau analgetik yang berlebihan pada ibu.
·
Trauma
yang terjadi pada persalinan.
·
Kelainan
kongenital pada bayi mis : hernia diafragmatika, atresia atau stenosis saluran
pernafasan, hipoplasia paru, dll.
e. Faktor persalinan
·
Partus
lama
·
Partus
tindakan
3. Gejala dan tanda (Manifestasi Klinik)
·
Pernafasan
cuping hidung
·
Pernafasan
cepat
·
Nadi
cepat
·
Cyanosis
·
Nilai
apgar kurang dari 6
Skor Apgar
Tanda
|
0
|
1
|
2
|
Frekwensi Jantung
|
Tidak ada
|
Kurang dari 100/mnt
|
Lebih dari 100/mnt
|
Usaha bernafas
|
Tidak ada
|
Lambat tidak teratur
|
Menangis kuat
|
Tonus otot
|
Lumpuh
|
Ekstremitas Fleksi
|
Gerakan aktif
|
Refleks
|
Tidak ada
|
Gerakan sedikit
|
Gerakan kuat/melawan
|
Warna
|
Biru/pucat
|
Tubuh kemerahan ekstremitas biru
|
Seluruh tubuh kemerahan
|
Nilai apgar digunakan untuk
menentukan tingkat atau derajat asfiksia yang dialami bayi atau normal apabila
:
·
7
– 10 : Bayi mengalami asfiksia ringan
atau dikatakan bayi dalam keadaan normal.
·
4
– 6 : Bayi mengalami asfiksia sedang.
·
0
– 3 : Bayi mengalami asfiksia berat.
4. patofisiologi
Asfiksia
pada bayi bergantung pada masa kehamilan dan persalinan, sehingga keadaan ini
perlu mendapat perhatian, gejala umum terjadinya asfiksia yaitu : menurunnya
tekanan O2 darah (PaO2), dan meningginya tekanan CO2 darah (PaCO2), sehingga
terjadi penurunan pH (akibat asidosis respiratorik dan metabolik)dipakainya
sumber glikogen tubuh untuk metabolisme anaerobik, terjadinya perubahan sistem
kardiovaskuler.
5. Penatalaksanaan
·
Membersihkan
jalan nafas dengan pengisap lendir dan kain kasa steril.
·
Potong
tali pusat dengan teknik aseptik dan antiseptik.
·
Apabila
bayi tidak menangis pada saat lahir berikan rangsangan taktil dengan cara
menepuk-nepuk kaki,atau mengelus dada, perut dan punggung, kalau tidak berhasil
lakukan mouth to mouth.
·
Pertahankan
suhu tubuh bayi, dan bersihan jalan nafas.
·
Lakukuan
rangsangan untuk menimbulkan pernafasan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
v Biodata
1. Identitas
Klien
Nama : An “E”
Umur : 1 hari
Jenis
Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Makassar
Alamat : Jl. P. Kemerdekaan 2 No. 12 A
Tgl.
Masuk : 5 Mei 2002
Tgl.
Pengkajian : 6 Mei 2002
No.
Register : 1657
Diagnosa
Medik : Asfiksia Neonatorium
2. Identitas
Penanggung
Nama
Ayah : H. Fahrul
Umur : 40 th
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan : Rp. 1.000.000 per bulan
Agama : Islam
Alamat : jl. P. Kemerdekaan 2 No. 12 A
Nama
Ibu : Hj. Zamsiah
Umur : 38 th
Pendidikan : SMA
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Agama : Islam
v Riwayat keluhan utama : Sesak nafas (sulit bernafas)
v Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Keluarga klien (tantena) mengatakan pada waktu lahir klien
tidak langsung menangis, tampak sesak nafas, bibir, dan jari-jari tangan
kebiruan. Diberikan pertolongan pertama dengan pengisapan lendir dan pemberian
oksigen tetapim hal itu tidak berhasil tgl 5 Mei 2002 pukul 12.00 Wita klien
dibawa ke RSUP. Wahidin di IRD dan diberi Oksigen I ltr per menit, infus
dextroce 5 % + nabic 20 cc dalam botol infus. Selanjutnya dirawat di ruang
perawatan anak.
b. Riwayat kesehatan masa lalu
F Riwayat kehamilan atau kelahiran
·
Prenatal
care
-
Usia
kehamilan 37 minggu
-
Selama
kehamilan tidak ada keluhan yang serius
-
Obat
yang dikonsumsi adalah vitamin (penambah darah)
-
Ibu
hanya dua kali memeriksakan kehamilan pada saat hamil yaitu trimester I dan
trimester II
-
Imunisasi
TT satu kali pada umur kehamilan 5 bulan.
·
Natal
-
Lamanya
persalinan kurang lebih 24 jam
-
Ibu
melahirkan agak lambat / letak bokong.
-
Ibu
ditolong dengan dukun terlatih
-
Tidak
ada obat-obat penghilang rasa sakit.
-
Komplikasi
pada ibu tidak ada.
·
Neonatal
-
Keadaan
bayi waktu lahir tidak langsung mengais.
-
Nilai
afgar score 4
-
Masalah
yang terjadi waktu lahir adalah asfiksia berat.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Tidak ditau
Kedua nenek dari klien sudah
meninggal, satu saudara dari pihak ayah meninggal karena penyakit asma
d. Riwayat Imunisasi
·
BCG
·
DPT
·
Polio
·
Campak
·
Hepatitis.
Kesemuanya itu belum didapat.
e. Riwayat tumbuh kembang
F Pertumbuhan fisik
-
Berat
badan waktu masuk 3 kg
-
Tinggi
badan 52 Cm
-
Gigi
belum ada
F Perkembangan usia anak : belum dapat
diketahui/diamati/dilihat.
f. Riwayat nutrisi
·
Pemberian
ASI
-
Pertama
kali disusui ibunya 6 jam setelah lahir.
-
Lamanya
pemberian 3 menit
-
Cara
pemberian tidak menentu.
·
Pemberian
susu formula.
-
Susu
formula (laktogen 1) diberikan sejak masuk rumah sakit karena ASI ibu klien
masih kurang.
-
Jumlah
pemberian 8 kali 50 CC (1,25 takar)
-
Diberikan
melalui sonde
g. Riwayat psikososial
1. Yang mengasuh klien adalah orang tua
2. Hubungan orang tua dengan keluarga
lain baik
3. penerapan disiplin
4. Latihan toilet
5. Pola bermain
3,4,5
tidak dikaji karena bayi belum mengenal (bayi baru berumur 1 hari)
h. Riwayat spritual
-
Orang
tua klien rajin sholat 5 waktu sebelum anaknya sakit dan ia berharap bahwa
Tuhan akan menyelamatkan anaknya.
-
Klien
sendiri belum bisa sembahyang.
i.
Reaksi
hospitalisasi
·
Pemahaman
keluarga tentang sakit dan rawat inap.
-
Ibu
membawa bayinya kerumah sakit karena ingin bayinya diotolong
-
Dokter
menceritakan penyakit anaknya bahwa penyakitnya agak berat.
-
Ibu
klien mengatakan bahwa selama ia berada dirumah sakit perasaannya tidak enak
melihat dan memikirkan penyakit anaknya. Dan ia berharap agar anaknya bisa
diberikan pengobatan / perawatan sebaik mungkin sehingga kesehatan anaknya
pulih kembali.
-
Ibu
klien masih bertanya-tanya tentang penyakit anaknya.
· Pemahaman anak tentang sakit dan
rawat inap tidak dikaji karena anak belum bisa menjawab.
j.
Aktivitas
sehari-hari
Ibu klien mengatakan
|
Sebelum sakit
|
Setelah sakit
|
1. Makanan yang diberikan .
2. Alat makan yang digunakan.
3. pola tidur
4. Mandi
5. Eliminasi BAK
6. Eliminasi BAB
7. Rekreasi/olahraga.
|
·
Tidak ada
·
Tidak ada
·
Klien tertidur
terus
·
Tidak pernah
dimandikan
·
Tidak dikaji
karena belum bisa rekreasi / olahraga.
|
· Susu formula, ASI (laktogen)
· Melalui NGT (8 kali 50)
· Klien tertidur terus
· Tidak pernah dimandikan
· 3 kali sehari
· s.d.d
|
k. Pemeriksaan fisik
1. Sistem kardiovasikuler
-
Bibir
dan kuku sianosis
-
Vena
jugularis tidak membesar
-
Bunyi
jantung : S1 dan S2 murni reguler.
-
Mur-mur
tidak ad.
2. Sistem pencernaan.
-
Mata
konjungtiva warna putih
-
Bibir
kering
-
Peristaltik
tidak kelihatan
-
Pusat
belum kering
-
Bising
usus terdengar normal
-
Lingkar
perut 37 Cm
-
Turgor
kulit bayi tidak keriput
-
Seluruh
abdomen timpani.
3. Sistem perkemihan
-
Kelopak
mata tidak edema
-
Mulut
tidak bau amoniak
4. Sistem
iontegumen
-
Rambut
lebat dan hitam
-
Kulit
sedikit kotor
-
Kulit
berbau keringat
-
Kuku
jari tangan/kaki panjang
5. Sistem endokrin
-
Kelenjar
limfe dan tiroid tidak membesar.
6. Sistem persyarafan
-
Roting
refleks (-) : Klien tidak bisa menoleh kekiri/kekanan.
-
Morro
refleks (-) : Bila disentuh tidak langsung bergerak.
-
Babinzki
refleks (+) : Mengikuti arah.
-
Seallowing
refleks (+) : Menelan bila bibir dibasahi.
-
Palmak
graps refleks (-) : Belum bisa menggenggam
7. Sistem reproduksi
Bagian luar
genitalia kemerahan.
8. Sistem immun.
Immunisasi belum
pernah diberikan, alergi : skin test.
9. Sistem
muskuloskletal
-
Kepala
normo chepalus
-
Leher
belum dapat digerakkan kekiri dan kekanan.
-
Fertebra
melengkung
-
Pelvis
simetris kiri dan kanan.
-
Ekstremitas
bawah (kaki kiri terpasang infus)
10. Sistem pendengaran
-
Telinga
kanan dan kiri simetris
-
Serumen
tidak ada
-
Pendengaran
belum baik
11. Sistem penglihatan
-
Kedua
mata simetris kiri dam kanan
-
Skelera
warna merah
-
Belum
bisa melihat dengan jelas
12. Sistem Pernafasan
-
Bibir
dan kuku sianosis
-
Hidung
: polip, radang dan pendarahan tidak ada.
-
Pernafasan
cuping hidung sudah tidak ada
-
Whezing
(+), lendir masih banyak.
-
Hidung
: sekret (+).
-
Retraksi
inter costalis (+).
-
Ukuran
lingkar dada 36 Cm.
-
Posisi
tidur semi fowler.
-
Bunyi
nafas vesikuler, KU bayi masih lemah.
-
Ibu
klien mengatakan anaknya masih sesak nafas.
l.
Pemeriksaan
tingkat perkembangan
v Tanda-tanda vital :
- Tensi : Tidak ada.
- Nadi : 156 kali per menit. Normal 120-160 kali per
menit.
- Pernafasan : 45 kali per
menit. Normal 35-50 kali per menit.
- Suhu badan : 36,5 derajat.
Normal 36 – 37 derajat celcius.
- Panjang badan : 52 Cm
- Berat badan : 3 Kg.
v Test Diagnostik
-
PEM :
Laboraorium.
-
Darah
:
·
Hb
: 10,4 grm% (Normal
: 12-16 grm%)
·
Trombosit : 14.000/mm kubik (normal : 200-400 /mm
kubik)
·
Leukosit : 18.400/mm kubik (normal : 4.000 –
10.000 /mm kubik)
-
PEM
: Foto.
·
Thorax
foto : tgl 5 mei 2002. tampak berawan lapisan atas paru-paru kanan.
·
Kesan
: Asfiksia neonatorium.
m. Program terapi
Tindakan yagn sudah dilakukan dirumah
sakit :
·
Pemberian
infus dextrose 5 % + nabic 25 CC
·
Pemberian
posisi semi fowler
·
Pemberian
oksigen 0,5 liter per menit.
·
Pemasangan
NGT.
·
Pemberian
susu formula (laktogen 1) 8 kali 50 CC
·
Pengobatan
: Amoxan 4 kali 100 mg, Gentamycin 2 kali 8 mg, Dexamethason 3 kali 1,5 mg.
CP. I A
KLASIFIKASI DATA
Nama :
An. “E” Ruangan
rawat : -
Umur : 1 hari No.
RM : -
Dx. Medik : Asfiksia neonatorium Alamat :
Jl. P. Kemerdk. 2 No. 12 A
DATA SUBYEKTIF
|
DATA OBYEKTIF
|
·
Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak safas.
·
Ibu klien mengatakan anaknya tidak pernah dimandikan.
·
Ibu klien mengatakan selama ia berada dirumah sakit perasaannya tidak
enak melihat dan memikirkan penyakit anaknya.
·
Ibu klien mengatakan waktu anaknya baru lahir tidak langsung menangis.
|
· Klien masih sesak nafas
· Lendir masih banyak
· Whezing (+)
· Ronchi basah (+)
· Hidung sekret (+)
· Retraksi intercostalis (+)
· Kulit sedikit kotor
· Kuku jari-jari tangan/kaki panjang.
· Ibu klien masih bertanya-tanya
tentang penyakit anaknya.
· Tanda-tanda vital : suhu 36
derajat, nadi 156 kali per menit, pernafasan 45 kali per menit.
|
CP. I B
ANALISA DATA
No.
|
Data
|
Etiologi
|
Masalah
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.
2.
3.
|
D.S : Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak
D.O
: Klien masih sesak
Lendir
masih banyak
Whezing
(+)
Sekret
hidung (+)
Retraksi
dada (+)
Posisi
tidur semi fowler
Tanda-tanda
vital : SB 36 Drjt, Nadi 156 kl per mnt, Nafas 45 kl per mnt.
D.S
: Ibu klien mengatakan anaknya tidak pernah dimandikan
D.O
: kulit sedikit kotor
Klien
berbau keringat.
Kuku
jari-jari tangan/kaki panjang
D.S
: Ibu klien mengatakan selama ia berada dirumah sakit perasaannya tidak enak
melihat dan memikirkan penyakit anaknya.
Ibu
klien mengatakan waktu anaknya baru lahir tidak langsung menangis.
D.O
: Ibu klien masih bertanya-tanya tentang penyakit anaknya.
|
Faktor
Ibu, neonatus, plasenta dan fetus
PO2
dan PCO2
PH
Resistensi
Pembuluh darah pulmo
Aliran
darah pulmo
Kebutuhan
O2
Karena penyakit klien
Orang tua takut
memandikan anaknya.
Kurangnya informasi
tentang penyakit anaknya
Cemas
|
Pola
nafas tidak efektif
Personal
hygiene kurang
Cemas.
|
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI
PRIORITAS
F Pola nafas tidak efektif R/T produksi
lendir yang meningkat.
F Personal hygiene kurang R/T Takutnya
orang tua memandikan anaknya.
F Cemas R/T Kurangnya informasi tentang
penyakit anaknya.
CP.
II
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Nama :
An. “E” Ruangan
rawat : -
Umur : 1 hari No.
RM : -
Dx. Medik : Asfiksia neonatorium Alamat :
Jl. P. Kemerdk. 2 No. 12 A
No.
|
N D X
|
Ditemukan
|
Teratasi
|
1.
2.
3.
|
Pola nafas tidak efektif R/T produksi lendir yang meningkat.
Personal hygiene kurang R/T takutnya orang tua memandikan anaknya
Cemas R/T Kurangnya informasi tentang penyakit anaknya.
|
Tgl,
|
sebagian teratasi
teratasi
teratasi
|
CP. III (RENCANA KEPERAWATAN)
Nama :
An. “E” Ruangan
rawat : -
Umur : 1 hari No.
RM : -
Dx. Medik : Asfiksia neonatorium Alamat :
Jl. P. Kemerdk. 2 No. 12 A
Tanggal
|
No. NDX
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
|
1
2
3
|
Pola nafas efekti dengan kriteria :
Sesak berkurang/hilang
Lendir tidak ada
Ronchi basah berkurang atau hilang
Personal hygiene terpenuhi dengan kriteria :
Klien tidak berbau keringat
Kulit bersih
Ibu tidak takut memandikan anaknya.
Orang tua klien tidak cemas dengan kriteria :
Orang tua tidak bertanya-tanya lagi tentang penyakit anaknya.
|
Kaji pernafasan dan bunyi nafas abnormal
pertahankan keakuratan O2 yang telah diberikan
Anjurkan ibu klien untuk memberikan air hangat lewat oral kepada
anaknya.
Tgl,
Kaji tingkat personal hygiene.
Mandikan anak dengan
air hangat.
berikan pengertian kepada ibu klien agar tidak takut memandikan
anaknya.
Kaji tingkat kecemasan orang tua klien
Jelasklan tentang penyakit dan perawatan anaknya.
Dengarkan dengan baik keluhan orang tua klien.
|
Pernafasan yang cepat dangkal serta bunyi yang abnormal menandakana
produksi lendir masih banyak.
Ketidakakuratan O2 masuk kedalam tubuh menyebabkan kurangnya suplai
O2 kejaringan sel
Air hangat dapat mengencerkan lendir sehingga mudah untuk
dikeluarkan.
Untuk mengetahui perawatan yang akan diberikan
Untuk merangsang pembuluh darah agar tetap lancar dan supaya bayi
tidak kedinginan.
Pengertian yang baik membuat ibu tidak takut memandikan anaknya
Mengetahui tingkat kecemasan orang tua klien sehingga memudahkan
dalam memberikan tindakan yang sesuai.
Orang tua klien memahami keadaan penyakit anaknya sehingga dapat
mengurangi kecemasan dan partisipasi dalam perawatan.
Dengan mendengarkan keluhan , orang tua klien merasa puas &
merasa diperhatikan
|
CP. IV
TINDAKAN KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI)
Nama :
An. “E” Ruangan
rawat : -
Umur : 1 hari No.
RM : -
Dx. Medik : Asfiksia neonatorium Alamat :
Jl. P. Kemerdk. 2 No. 12 A
Hari/Tanggal
|
Jam
|
Tindakan perawatan
|
Paraf
|
Sabtu
Jumat
Sabtu
|
08.00
08.10
08.15
08.20
08.30
08.35
08.00
08.10
08.30
|
1. Mengkaji pernafasan dan bunyi nafas yang abnormal
yaitu : nafas masih sesak dan ronchi basah masih positif.
2. Memperbaiki posisi anak yaitu posisi semi fowler dan
mempertahankan O2 yang telah diberikan yaitu 0,5 ltr per mnt.
3. Menganjurkan ibu untuk memberikan air hangat kepada
bayinya.
4. Mengkaji tingkat kecemasan ibu klien (kecemasan
sedang)
5. Menjelaskan kepada ibu tentang penyakit dan
perawatan anaknya yaitu : bahwa semoga penyakit anaknya akan sembuh dengan
cepat atas perawatan dan pengobatan yang diberikan oleh perawat/dokter.
6. Mendengarkan dengan baik keluhan orang tua klien
1. Mengkaji tingkat personal hygiene klien.
2. Memandikan anak dengan air hangat (sesuai tubuh)
3. Memberikan pengertian kepada ibu bahwa, anak ibu
kalau sudah tidak panas, boleh dimandikan. Jadi ibu tidak perlu takut untuk
memandikan anaknya.
|
|
CP. V
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama :
An. “E” Ruangan
rawat : -
Umur : 1 hari No.
RM : -
Dx. Medik : Asfiksia neonatorium Alamat :
Jl. P. Kemerdekaan 2 No. 12 A
Hari / Tanggal
|
No. NDX
|
S O A P
|
Jumat
Sabtu
Sabtu
|
3
1
2
|
S
=
O =
A = Masalah sudah teratasi
P =
S = Ibu mengatakan, sesak anaknya
sudah berkurang
O = Lendir masih banyak, ronchi
basah (+)
A = Masalah sebagain teratasi
P = Lanjutkan intervensi 1 & 3
S
=
O
=
A
= Masalah sudah teratasi
P
=
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tujuan pembangunan kesehatan Nasional
adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
Sehat adalah suatu keadan sempurna baik fisik, mental,
sosial, dan bukan hanya bebas dari penyakit dan kecacatan (WHO 1997).
Berdasarkan konsep diatas, dimana penulis berupaya
mengaktualisasikan dari ilmu keperawatan pada anak dengan asfiksia neonatorium
diperawatan anak di RSUP Wahidin, dimana penyakit ini mengalami penurunan dari
tahun sebelumnya.
Berdasarkan data tersebut diatas penulis merasa tertarik
untuk memilih judul “ ASKEP PADA An. “E” DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN
ASFIKSIA NEONATORIUM DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUP. WAHIDIN MAKASSAR .
B. Tempat dan waktu pelaksanaan
Melaksanakan asuhan keperawatan pada An. dengan gangguan
sistem pernafasan asfiksia neonatorium di RS. Wahidin yaitu pada tanggal 06-05-2002 sampai dengan 07-05-2002 .
C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan dari penilaian ini yaitu :
-
Memperoleh
gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan dengan gangguan sistem pernafasan
asfiksia neonatorium pada bayi.
-
Memperoleh
pengalaman dalam dalam upaya mengantisipasi penyusunan KTI pada akhir perkuliahan
disemester 6.
-
Menambah
pengalaman dalam proses pengkajian khususnya dalam asuhan keperawatan dengan
gangguan sistem pernafasan asfiksia neonatorium.
2. Kegunaan
Kegunaan
penulisan ini adalah sebagai penugasan dosen keperawatan anak sekaligus dapat
menjadi bahan bacaan bagi mahasiswa jurusan keparawatan program studi
keperawatan banta-bantaeng.
D. Metode penulisan
Metode
penulisan yang digunakan yaitu :
1. Studi kepustakaan yaitu : dengan
mempelajari literatur-literatur yang ada hubungannya dengan isi laporan ini.
2. Studi kasus yaitu : pendekatan yang
dilakukan melalui tanya jawab dengan Dosen pembimbing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar