BAB
1
KONSEP
DASAR
A. Pengertian
Askariasis adalah penyakit yang disebabkan
oleh infestasi cacing Ascaris Lumbricoides atau cacing gelang
(Noer, 1996: 513). Hal senada juga
terdapat dalam Kamus Kedokteran (Ramali, 1997: 26).
B. Penyebab
Penyebab dari Ascariasis adalah Ascaris
Lumbricoides. Ascaris termasuk Genus Parasit usus dari kelas Nematoda:
Ascaris Lumbricoides: cacing gelang
(Garcia, 1996: 138). Menurut Reisberrg (1994: 339) ascaris adalah cacing
gilig usus terbesar dengan cacing betina dengan ukuran panjang 20-35 cm dan
jantan dewasa 15-35 cm. Rata-rata jangka hidup cacing dewasa sekitar 6 bulan.
C. Pathway Dan Masalah Keperawatan
Telur Askaris yang
infektif di dalam tanah
Tertelan lewat
makanan yang terkontaminasi
Masuk ke lambung dan
duodenum kemudian menetas
Larva menembus
dinding usus
Via sirkulasi portal ke jantung kanan
Sirkulasi pulmonal ke paru-paru Melepas antigen askaris Reaksi alergi
|
|||||
Tembus kapiler masuk alveoli dan
bronkhi Pelepasan histamin
Secara ascenden ke trakhea, faring,
epiglottis, esofagus peningkatan
permiabilitas kapiler dan sensasi gatal
|
|
|
D. Pengkajian Fokus
Dasar data pengkajian menurut Doenges (1999) adalah :
a.
Aktifitas dan Istirahat
Gejala : Kelemahan, kelelahan, malaise, cepat
lelah, insomnia, tidak tidur
semalam karena diare
Merasa gelisah dan ansietas.
b.
Sirkulasi
Tanda : Tachicardia {respon
terhadap demam, dehidrasi, proses infla masi dan nyeri.)
c.
Nutrisi / Cairan
Gejala: Mual, muntah, anoreksia.
Tanda : Hipoglikemia, perut buncit (Pot
Belly), dehidrasi, berat badan turun.
d.
Eliminasi
Tanda : diare, penurunan haluaran urine.
e.
Nyeri
Gejala : Nyeri epigastrik, nyeri daerah pusat, colik.
f.
Integritas Ego
Gejala : Ansietas.
Tanda : Gelisah, ketakutan.
g.
Keamanan
Tanda : Kulit kemerahan, kering, panas, suhu meningkat.
E. Fokus Intervensi
2.
Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan
sekunder terhadap diare. (Carpenito, 2000: 104).
Tujuan : Mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektrolit dengan kriteria tidak ditemukannya
tanda-tanda dehidrasi dan klien mampu memperlihatkan tanda-tanda rehidrasi dan
pemeliharaan hidrasi yang adekuat.
Intervensi :
a.
Monitor intake dan out put cairan.
b.
Observasi tanda-tanda dehidrasi (hipertermi, turgor
kulit turun, membran mukosa kering).
c.
Berikan oral rehidrasi solution sedikit demi sedikit
membantu hidrasi yang adekuat.
d.
Observsasi tanda-tanda dehidrasi.
e.
Observasi pemberian cairan intra vena.
2.
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan spasme
otot polos sekunder akibat migrasi parasit di lambung.
Tujuan
: Setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri akan hilang atau
berkurang dengan kriteria klien tidak menunjukkan kesakitan.
Intervensi :
a.
Kaji tingkat dan karakteristik nyeri.
b.
Beri kompres hangat di perut.
c.
Ajarkan metoda distraksi selama nyeri akut.
d.
Atur posisi yang nyaman
yang dapat mengurangi nyeri.
e.
Kolaburasi untuk pemberian analgesik.
3.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia dan muntah (Carpenito, 2000: 260).
Tujuan :
Nutrisi terpenuhi dengan kriteria klien menunjukkan nafsu makan
meningkat, berat badan sesuai usia.
Intervensi:
a.
Beri diit makanan yang adekuat, nutrisi yang bergizi.
b.
Timbang BB
setiap hari.
c.
Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat.
d.
Pertahankan kebersihan mulut yang baik.
4.
Hipertermi
berhubungan dengan penurunan sirkulasi sekunderterhadap dehidrasi (Carpenito,
2000 ; 21)
Tujuan : Mempertahankan normotermi yang ditunjukkan dengan tidak
terdapatnya tanda-tanda dan gejala hipertermia, seperti tachicardia,
kulit kemerahan, suhu dan tekanan darah normal.
Intervensi :
a.
Ajarkan klien dan keluarga pentingnya masukan adekuat.
b.
Monitor intake dan output cairan
c.
Monitor suhu dan tanda vital
d.
Lakukan kompres.
5.
Perubahan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi
antara dermal – epidermal sekunder akibat cacing gelang (Carpenito, 2000 ; 300)
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan gangguan integritas kulit
teratasi dengan kriteria tidak terjadi lecet dan kemerahan.
Intervensi :
a.
Beri bedak antiseptik.
b.
Anjurkan untuk menjaga kebersihan diri / personal
hygiene.
c.
Anjurkan untuk tidak menggaruk .
d.
Anjurkan untuk menggunakan pakaian yang meresap
keringat..
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J., 2000, Diagnosa Keperawatan, (terjemahan)
Edisi 8, EGC, Jakarta.
Doenges, M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C., Parasitologi
Kedokteran (terjemahan), EGC, Jakarta.
Garcia, L.S., Bruchner, D.A., 1996, Diagnostik Parasitologi
Kedokteran (terjemahan), EGC, Jakarta
Jawetz, E., Melnick, J., Adelberg, E., 1996, Mikrobiologi
Kedokteran, Edisi 20, EGC, Jakarta
Ngastiyah, 1997, Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta
Noer, S., 1996, buku ajar ilmu penyakit dalam, Edisi 3, FKUI,
Jakarta.
Price, S.A., Wilson, L.M., 1995, Patofisiologi: Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit, (terjemahan), Edisi 4, EGC, Jakarta.
Soetjiningsih, 1999, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak, 1985, Ilmu Kesehatan Anak, EGC,
Jakarta.
Wong, D.L., Eaton, M.H., 2001, Pediatric Nursing, Edisi 6,
Mosby, USA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar