PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN Data Dasar
1. Aktivitas/istirahat.
Gejala: Perasaan tidak enak
(Malaise).
Keterbatasan yang
ditimbulkan oleh kondisinya.
Tanda: Ataksia, masalah berjalan,
kelumpuhan,gerakan involunter. Kelemahan secara
umum, keterbatasan dalam rentang gerak
2. Sirkulasi
Gejala :Adanya riwayat
kardiopatologi.
Tanda :tekanan darah meningkat, nadi
menurun, dan tekanan nadi berat (berhubungan
dengan peningkatan tekanan intra cranial dan pengaruh pada pusat
vasomotor), takikardi.
3. Eliminasi.
Tanda :Adanya inkontenensia
dan atau retensi.
4. Makanan/Cairan
Gejala :Kehilangan nafsu
makan, kesulitan menelan pada pase akut.
Tanda :anoreksia, muntah,
turgor kulit jelek dan membrane mukosa kering.
5. Higiene.
Tanda :Ketergantungan
terhadap semua kebutuhan perawatan diri (pada periode akut).
6. Neurosensori.
Gejala: sakit kepala merupakan gejala
pertama dan biasanya berat, paretesia,terasa kaku pada semua persarapan yang
terkena, kehilangan sensasi (kerusakan pada saraf cranial). Ketulian juga bias
terjadi atau hipersensitik terhadap ebisingan, serta terdapat halusinasi
penciuman atau sentuhan.
Tanda: - erjadi retargi sampai
kebingunan yang berat hingga koma.
-
delusi dan
halusinasi / psikosik organic.
-
afasia/kesulitan
dalam berkomunikasi
-
pupil
mengalami unisokor atau tidak berespon terhadap cahaya akibat peningkatan
tekanan intracranial
-
Bola mata
bergerak secara terus menerus.
-
Ptosis
(kelopak mata atas jatuh).
-
Karakteristik
pasial (Wajah): perubahan pungsi saraf motorik dan sensorik (saraf cranial V
dan V11 terkena).
-
Terjadi
spastic.
-
Terjadi
Hemiparese atau hemiplagia
7. nyeri/Kenyamanan.
Gejala: sakit kepala (berdenyut dengan
hebat,frontal) mungkin akan diperburuk oleh ketegangan leher, punggungkaku,
nyeri gerakan ocular, fotosensitivitas, tenggorokan nyeri.
Tanda:
Tampak terus terjaga, perilaku distraksia/gelisah, menangis, mengaduh
dan mengeluh.
8. Pernapasan.
Tanda: Peningkatan kerja pernapasan,
perubahan mental (letargi sampai koma) dan
gelisah.
9. Keamanan.
Gejala: - Aadanya riwayat infeksi saluran napas atas,
meliputi: Mastoiditis, telingah tengah, sinus.
-
Gangguan
penglihatan.
Tanda: - Diaforesis, suhu
meningkat dan menggigil.
-
Adanya
ras, purpura menyeluruh, perdarahan sub kutan.
-
Kelemahan
secara umum : tonus otot flaksis atau spastic, Paralisis atau paresis, terjadi
gangguan sensasi.
10.
Penyuluhan/Pembelajaran.
Gejala: Masalah medis sebelumnya seperti
penyakit kronis/gangguan umum,alkoholisme,DM,spenektomi,implantasi pirau
ventrikel.
11. rencana
pemulangan ; membutuhkan bntuan pada semua bidang, meliputi perawatan diri dan
mempertahankan tugas/ pekerjaan rumah.
Diagnosa Keperawatan, tujuan, kriteria hasil dan intervensi
1.
resiko
tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan reaksi inflamasi.
Tujuan: Tidak terjadi infeksi baru
Kriteria evaluasi:
- Tidak
terdapatnya tanda-tanda infeksi seperti Rubor, dolor, tumor, fungsiolesa,
kalor
- Tidak ada pus
pada daerah kulit yang rusak
- Tidak ada
infeksi dari kateter dan infus set
- Tidak terjadi
abses otak atau meningitis
Intervensi.
- Lakukan cuci
tangan sebelum dan sesudah melaklukan tindakan keperawatan secara aseptic
dsan anti septic.
Rasional:
Untuk mencegah infeksi nosokomial
- Monitor suhu
tubuh dan penurunan kesadaran
Rasional:
Untuk mendeteksi tanda-tanda sepsis.
- Kolaborasi dengan
tim medis dalam pemberian obat-obat anti biotic.
Rasional: Antibiotik berguna untuk
membunuh atau memberantas bibit penyakit yang
masuk kedalam tubuh sehingga infeksi dapat dicegah.
- Kolaborasi
dengan tim analisis untuk pemeriksaan: Kadar leokosit, liquor dari hidung,
telingah dan urin serta kultur resistensi.
Rasional: Kadar ;leukosit darah dan urin adalah indicator dalam menentukan
adanya infeksi. Liaqour dari mulut dan hidung diperiksa untuk menentukan asal
cairan dan kultur resistensi dan untuk menentukan jenis kuman serta terapi yang
akan digunakan.
- Bila ada
perdarahan melelui hidung dan telinga atau liquor yang keluar dari hidung
dan telingah maka tutup dengan kasa steril. Jangan memesukkan alat-alat
tidak steril rasional: Bila ada kuman yang masuk melalui hidung dan
telinga akan menyebar sampai ke cairan serebro spinal sehingga dapat
menyebabkan abses otak dan meningitis.
- Periksalah
cairan atau liquor yanf keluar melalui hidung dan telinga.Kolaborasi
dengan medis dan analis.
Rasinal
:Untuk mengkaji apakah berasal dari serebro spinal.
2. Nyeri b/d kerurasakan jaringan otak
akibat adanya toksin dalam darah.
Tujuan: Kebutuhan rasa nyaman terpenuhi.
Kriteria hasil:
- Pasien tenang
atau tidak gelisah.
- Nyeri kepala,
pusing dan pertigo hilang.
- Pasien dapat
istirahat dengan tenang.
Intervensi:
- Kaji mengenai
lokasi, intensitas, penyebaran, tingkat kegawatan dan keluhan pasien.
Rasional:
Untuk memudahkan membuat intervensi
- Ajarkan
latihan tehnik relaksasi seperti latihan napas dalam dan relaksasi otot.
Rasional: Latihan napas
dalam dan relaksasi otot dapat mengurangi ketregangan saraf sehiingga pasien
merasa lebih rileks dan dapat mengurangi rasa nyeri kepala, pusing dan vertigo.
Latihan napas dalam dapat membantu pemasukan oksigen lebih banyak terutama
untuk oksigenasi otak.
- Buat posisi
kepala lebih tinggi (15-45 c.
Rasional: Posis kepala lebih tinggi dari badan dan kaki akan meningkatkan dan
melancarkan aliran balik pembulu darah vena dari kepala sehingga dapat
mengurangi edema.
- Kurangi
stimulus yang tidak menyenangkan dari luar.
rasional:
Resp[on yang tidak menyenagkan dapat meningkatkan ketegangan saraf.
- kolaborasi
dengan tim medis dalam pembereian obat-obat analgertik.
Rasional: Obat analgetik untuk
meningkatkan ambang rasa nyeri, pusing yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri.
3. perfusi jaringan b/d Edema
serebral,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar