C. RENCANA KEPERAWATAN
Nama klien :
Ny B Dx
Medik : Abortus
Umur : 38 Tahun Ruang : Asoka
Jenis Kelamin : Perempuan Tgl.Pengkajian
: 13 Agustus 2007
No.
|
Diagnosa keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
Kekurangan volume cairan B/D
kehilangan cairan vaskuler /perdarahan, ditandai dengan :
DS :
DO :
TD : 90/60
mmHg
N : 104 x/mnt
P : 20 x/mnt
S : 36,7ºC
Gangguan pefusi jaringan B/D perdarahan, ditandai dengan :
DS :
DO :
TD : 90/60
mmHg
N : 104 x/mnt
P : 20 x/mnt
S : 36,7ºC
Nyeri B/D
adanya kontraksi uterus, ditandai dengan :
DS :
DO :
N: 104 x/Menit
P: 20x / Menit
S : 37,7 o C
Kurang perawatan diri B/D kelemahan/kelelahan,ditandai dengan :
DS :
DO :
Kurang pengetahuan tentang KB B/D
kurang pemajanan informasi, ditandai dengan :
DS :
DO :
Risiko terjadi infeksi b/d
pemajanan terhadap mikroorganisme dengan faktor risiko :
N: 104 x/Menit
P: 20x / Menit
S : 37,7 o C
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam tidak terjadi
kekurangan volume cairan, dengan kriteria :
▪
Perdarahan terhenti
▪
Tidak ada stolsel
▪
Bibir lembab
▪
KU membaik
▪
Tanda-tanda vital normal
T : 100/60 –
120/80 mmHg
N : 60 – 80
x/mnt
P : 16 – 20
x/mnt
S : 36 – 37 o
C
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 3 x 24 jam tidak terjadi kekurangan volume cairan, dengan
criteria :
▪
Perdarahan terhenti
▪
Tidak ada stolsel
▪
Bibir lembab
▪
KU membaik
▪
Tanda-tanda vital normal
T : 100/60 –
120/80 mmHg
N : 60 – 80
x/mnt
P : 16 – 20
x/mnt
S : 36 – 37 o
C
▪
Hb Normal (12-14 gr%)
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2 x 24 jam maka diharapkan nyeri berkurang/hilang dengan
criteria :
▪
Keluhan nyeri tidak ada
▪
KU klien membaik
▪
Ekspresi wajah ceria
▪
TTV normal
T : 100/60 –
120/80 mmHg
N :
60 – 80 x/mnt
P : 16 – 20 x/mnt
S : 36 – 37 o C
▪
Tidak keluar darah
▪
Tidak ada stolsel
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2 x 24 jam maka kebutuhan perawatan diri klien terpenuhi
termasuk personal hygiene, dengan criteria :
▪
Klien sudah mandi
▪
Klien
mengatakan tidak lemah dan lelah
▪
Klien nampak bersih
▪
Vulva bersih
▪
Tidak
ada pengeluaran darah dari vulva
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam maka klien akan
mengetahui tentang KB, dengan kriteria :
▪
Klien mengatakan mengetahui KB
▪
Klien tidak selalu memikirkan penyakitnya
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam maka tidak akan terjadi infeksi dengan criteria :
▪
Vulva bersih
▪
Tanda-tanda
vital dalam batas normal
▪
Tidak terpasang infus
|
1. Evaluasi, laporkan dan catat jumlah dan
serta sifat hilangnya darah.
2.
Lakukan tirah baring.
3. Posisikan klien tepat terlentang dengan
panggul ditinggikan.
4. Observasi tanda-tanda vital.tiap 8 jam
5. Pantau aktivitas uterus dan adanya nyeri
tekan abdomen.
6. Hindari pemeriksaan rektal atau vagina.
7.
Observasi intake dan output, dapatkan sampel urine
setiap jam, ukur berat jenis.
8. Dapatkan atau tinjau ulang pemeriksaan
darah cepat.
9.
Pasang kateter idwelling.
10. Penatalaksanaan pemberian larutan intra
vena ekspander plasma darah lengkap sel-sel kemasan sesuai indikasi.
1. Perhatikan status fisiologis ibu, status
sirkulasi dan volume darah.
2. Catat kehilangan darah ibu dan adanya
kontraksi uterus.
3. Catat perkiraan tanggal kehilangan dan
tinggi fundus.
4. Anjurkan tirah baring pada posisi kiri.
5. Penatalaksanaan penggantian kehilangan darah atau cairan ibu
1.
Kaji tingkat nyeri
2. Monitor tanda-tanda vital tiap 8 jam
3.
Anjurkan teknik relaksasi
4. Anjurkan klien untuk memilih posisi yang
menyenangkan.
5.
Kolaborasi pemberian obat analgetik.
1. Kaji penyebab terjadinya kurang
perawatan diri.
2. Ubah posisi klien 1 – 2 jam dan Bantu
dalam latihan ambulasi.
3. Berikan bantuan sesuai dengan kebutuhan
( perawatan mulut, gosok gigi, mandi, perawatan payudara dan perineum).
4. Anjurkan ibu untuk mobilisasi secara
perlahan-lahan tanpa bantuan.
5. Libatkan keluarga dalam pemenuhan
kebutuhannya.
1.
Kaji tingkat pengetahuan klien
2. Diskusikan situasi dan penanganan
tentang situasi klien dan perasaan.
3. Dengarkan
masalah klien secara aktif
4.
Beri informasi dalam bentuk verbal dan tertulis
tentang KB dan beri kesempatan klien untuk mengajukan pertanyaan.
5.
Libatkan keluarga klien dalam perencanaan
berpartisipasi dalam perawatan sebanyak mungkin.
6. Jelaskan prosedur dan arti
gejala-gejala.
1.
Observasi tanda-tanda vital tiap 8 jam.
2. Kaji adanya tanda-tanda infeksi.
3.
Berikan perawatan vulva hygiene.
4. Anjurkan klien untuk menjaga personal
hygiene dengan mandi setiap hari.
5.
Penatalaksanaan pemberian obat antibiotic
(cefotaxime).
|
1.
Perkiraan kehilangan darah dapat membuat diagnosis
dan menentukan kebutuhan penggantian.
2. Perdarahan dapat berhenti dengan reduksi
aktifitas
3. Menjamin keadekuatan darah yang tersedia
untuk otot, peninggian panggul menghindari kompresi vena kava.
4. Membantu menentukan beratnya kehilangan
darah meskipun sianosis dan perubahan pada TD dan nadi adalah kehilangan
sirkulasi atau terjadinya syok.
5. Membantu menentukan sifat hemoragi dan
kemungkinan hasil dan peristiwa hemoragi, nyeri tekan biasanya ada kehamilan
ektopik yang rupture atau obstruksi plasenta.
6. Dapat meningkatkan hemoragi, khususnya
bila plasenta previa marginal atau total terjadi.
7. Menentukan luasnya kehilangan cairan dan
menunjukkan perfusi jaringan.
8.
Menentukan jumlah darah yang hilang dan dapat
memberikan informasi mengenai penyebab.
9.
Haluaran < 30 ml/jam menandakan penurunan perfusi
ginjal atau kemungkinan terjadinya nekrosis tubuler
10. Meningkatkan volume darah sirkulasi dan
mengatasi gejala-gejala syok.
1. Kejadian pendarahan potensial merusak
hasil kehamilan kemungkinan menyebabkan hipovolemia atau hipoksia
uteroplasenta.
2. Bila kontraksi uterus ditandai dilatasi
serviks tirah baring dan medikasi mungkin tidak efektif karena mempertahankan
kehamilan.
3. Memberikan perkiraan untuk menentukan
viabilitas janin.
4. Kehilangan tekanan pada vena kava
inferior dan meningkatkan sirkulasi plasenta atau janin dan penukaran oksigen.
5. Mempertahankan volume sirkulasi yang
adekuat untuk transport oksigen.
1.
Untuk
mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan klien.
2.
Dapat menentukan intervensi selanjutnya
3.
Memblok
rasa nyeri pada uterus sehingga nyeri berkurang.
4.
Posisi
yang nyaman dapat mengurangi nyeri.
5.
Dapat
memblok rasa nyeri sehingga rasa nyeri dapat diminimalisir.
1. Mengatasi masalah klien melalui
penanganan penyebab defisit perawatan diri.
2. Mencegah terjadinya komplikasi bedah
seperti phlebitis dan pneumoni.
3. Memperbaiki harga diri, meningkatkan
perasaan kesejahteraan.
4. Melatih tonus otot dan membantu klien
mandiri dalam bergerak.
5. Klien mempunyai motivasi dalam perawatan
diri.
1.
Memudahkan menentukan intervensi selanjutnya.
2. Memberikan informasi tentang reaksi
individu terhadap apa yang terjadi.
3. Meningkatkan rasa kontrol terhadap
situasi dan memberikan kesempatan pada klien untuk mengembangkan solusi
sendiri.
4. Pengetahuan akan membantu klien
mengatasi apa yang sedang terjadi dengan lebih efektif dan mengetahui tentang
pentingnya berKB.
5. Menjadi mamu melaukan sesuatu untuk
membantu mengontrol situasi.
6. Pengetahuan dapat membantu menurunkan
rasa takut dan meningkatkan rasa kontrol terhadap situasi.
1. Peningkatan suhu tubuh dapat menandakan
adanya infeksi.
2. Mengenal lebih dini adanya infeksi.
3.
Membasmi mikroorganisme
4. Mempertahankan kebersihan dan mencegah
penyebaran mikroorganisme.
5. Antibiotik dapat mengatasi proses
infeksi.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar